hanyainsani.com

Menyusuri Situs Purba Bengawan Solo, Secuil Negeri Dongeng dari Peristiwa Ratusan Ribu Tahun yang Lampau


Yogyakarta dikenal dengan daerah istimewa. Seperti halnya nama yang dicantumkan untuknya. Membuat orang yang pernah kesana menjadi rindu. Tak salah jika beberapa lagu menautkannya dalam liriknya. Semisal "Sesuatu di Jogja" karya Aditya Shofyan, atau "Yogyakarta" karya KLA Project. 

Dikenal bukan hanya di ranah domestik, namun juga mancanegara. Banyak tempat wisata yang tak kalah seru dan menyenangkan.

Mulai dari Malioboro jalan besar yang kemudian disulap sebagai pasar. Hingga ada banyak pula wisata alamnya. 

Dengan berbagai wisata alam di daerah Jogja, tentunya ada beberapa tempat pula yang menyajikan pemandangan menarik dan luar bisaa. Nah, salah satu tempat luar biasa itu akan dibahas kali ini.

Di Yogyakarta ada suatu situs menarik sekaligus meninggalkan jejak sejarah masa lampau. Lokasinya terletak di bagian selatan Yogyakarta. Tepatnya di Gunung Kidul. 

Area lembah dengan tiga tingkat (undakan) membentang sejauh 20km. Menjadi daerah aliran sungai awal bengawan Solo, yang bermuara di Pantai Sadeng, Girisubo, Gunung Kidul. 

Akibat dari peristiwa masuknya lempengan tektonik Australia yang masuk ke dalam lempengan Eurasia, sehingga tercipta zona penunjaman. Dasar lautan kemudian berubah menjadi daratan.

Proses geologi yang panjang mempengaruhi geografis wilayah sekitarnya. Bengawan Solo sebagai sungai terbesar yang membentang di pulau Jawa dan kini bermuara di Gresik, lantas  menyisakan bentang alam dan peninggalan bersejarah di situs purba Bengawan Solo. Di sana terdapat beberapa titik digunakan sebagai penelitian, karena ada gua arkeologi yang pernah dihuni manusia purba salah satunya gua Braholo. 

Menjadi situs besar jejak purbakala, lembah sungai Bengawan Solo purba kini juga masuk ke dalam Geopark Gunung Sewu Network dari UNESCO sejak tahun 2015 di Jepang. Selain menjadi tempat penelitian kehidupan pra-sejarah juga akan dimanfaatkan untuk wisata edukasi. 

Salah satu upaya yang dilakukan ialah tersedianya papan informasi mengenai situs purba Bengawan Solo di Sadeng ini.

Perjalanan menuju lokasi ini mungkin akan memakan waktu cukup lama. Namun dapat dipastikan edukers tidak akan menyesalinya.

Pengembangan dan pembangunan jalan raya lumayan masif untuk memudahkan akses kesana. Jadi meski tempatnya berada di ujung selatan Jogja, namun bisa sampai lancar jaya.

Apalagi selama perjalanan melalui daerah yang masih asri, angin sepoi-sepoi, sepanjang jalan juga dikelilingi bukit karst, hingga ladang perkebunan penduduk menjadi pemandangan yang takkan membosankan. Seolah mengajak edukers ke dunia lain yang menyenangkan. 

Penasaran ingin kesana juga? 


Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung. Tambahkan komentar untuk mendukung blog ini yaa.