Langsung ke konten utama

5 Penyesalan Terbesar di Akhir Kehidupan Manusia



Manusia merupakan salah satu makhluk istimewa yang diciptakan berakal dan menempati bumi untuk melakukan berbagai perubahan atau pergerakan. Manusia dilahirkan dari makhluk yang sangat lemah, dibawah pengasuhan orang tua atau orang dewasa kurang lebih 10 tahun lamanya. Hingga bisa menjadi manusia yang lebih tau mana yang baik dan benar, belajar banyak hal, dan memiliki kemampuan tertentu untuk menopang hidupnya. 

Tak banyak manusia berkuasa, berprestasi dan dikenal namanya, juga tak sedikit yang mungkin hanya menjadi orang biasa saja. Namun, semua orang memiliki satu hal berharga yang sama dalam hidupnya. Ialah "WAKTU" yang tak bisa dijual, digadaikan, ditukar tambah. Semua orang memiliki waktu yang sama, 24 jam dalam seharinya. Dengan waktu yang dimilikinya, ia diberikan kebebasan melaluinya. Mau digunakan hal baik buruk, sia-sia atau bermanfaat terserah masing-masing. Waktu juga tidak bisa diputar kembali, tidak ada yang tahu pasti pula yang akan terjadi esok atau di masa depan. Sehingga tak jarang, dalam menjalani hidup dengan waktu yanh telah terlalui, manusia pernah merasakan penyesalan dalam hidupnya. 

Seorang perawat Australia menghabiskan waktunya untuk bekerja di perawatan paliatif, yang bertugas merawat pasien yang memiliki waktu hidup 12 minggu terakhir. Ia menanyakan hal yang sama ke pasiennya, mengenai penyesalan dalam hidupnya. Dari hasil catatan yang ia lakukan, dia menuliskan ada 5 hal penyesalan teratas di akhir kehidupan seorang manusia melalui blog inspirasi. Kemudian ia tuangkan dalam buku "The Top 5 Regrets of The Dying" oleh Bronnie Ware



1. Tidak menjadi diri sendiri

Banyak orang yang menjalani kehidupan sempurna, terlihat bahagia dan seolah memiliki segalanya, tapi dia tidak merasa puas atau hatinya tidak tenang karena mengikuti saran orang lain, hidup di bawah aturan atau pikiran orang lain. Apa yang menurut orang lain baik, belum tentu bagi diri sendiri baik. Tapi banyak manusia yang hidup selalu mengikuti perkataan orang lain, bukan berdasarkan apa yang dia sendiri mau. 

2. Bekerja terlalu keras dan mengabaikan momen bersama orang tersayang

Banyak orang begitu berambisi dan bermimpi mengejar sesuatu. Bekerja begitu keras, hingga tak peduli waktu. Saking sibuknya, manusia bekerja seolah menggadaikan waktunya tanpa mempedulilan orang tersayang. Padahal setiap momen bersama orang terdekat sangat berkesan dan terbatas. Bukankah niat kita bekerja keras juga untuk membahagiakan keluarga, tapi banyak yang kekurangan waktunya bersama orang tersayang karena terlalu bekerja keras. Orang tua yang kehilangan momen bersama anak-anaknya, atau sebaliknya anak-anak yang tak sempat mendampingi orang tua di masa senjanya hingga orang tua tiada kita tak sempat momen bersamanya dihabiskan. 

3. Tidak membina hubungan baik dengan teman-teman. 

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Katarina Johnson, mahasiswa doktoral di Universitas Oxford dalam makalah yang diterbitkan oleh Journal Scientific Report mengatakan, jika kuantitas dan kualitas hubungan sosial kita akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Pada akhirnya, hubungan sosial kita juga akan menjadi penentu berapa lama kita akan hidup. Berkaitan dengan zat endorfin, yang berperan untuk memicu perasaan bahagia sekaligus menjadi obat penghilang rasa sakit alami. Interaksi sosial yang positif dengan sahabat dapat meningkatkan zat endorfin dalam tubuh. Interaksi sosial dengan sahabat akan mendatangkan rasa bahagia, sehingga memicu emosi yang positif. Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan, orang yang memiliki stres tinggi, salah satu faktornya dikarenakan memiliki jaringan sosial terbatas. 

4. Tidak Memiliki Keberanian untuk Mengungkapkan Perasaan

Setiap manusia pasti memiliki kecenderungan untuk menyukai orang lain. Namun, dalam hidup keraguan kadang kali muncul dan membuat kita takut mengungkapkan perasaan. Begitu juga jika kita tidak menyukai sesuatu, tapi kita menahan dan hanya diri sendiri yang tahu. Ada kalanya, mengungkapkan sesuatu yang kurang sesuai dengan pikiran dan pilihan kita juga perlu.

5. Menyesal karena Tidak Berusaha Maksimal

Tidak semua manusia memanfaatkan waktu yang dimiliki sebaik-baiknya. Kadang karena terlena, atau usia hidup yang masih muda dan waktu tua masih lama, beberapa orang menjalani hidup bebas dan seenaknya. Tanpa tahu apa yang benar-benar dilakukan dan apa tujuan hidupnya. Sehingga penyesalan ini cukup banyak terjadi, karena waktu berganti. Sedangkan usia tak muda lagi, tenaga melemah, dan kesempatan kita untuk berusaha maksimal mencapai sesuatu sudah terlewatkan.


Pada hakikatnya, bukan hanya penyakit atau usia tua yang menyebabkan manusia mati. Karena setiap makhluk hidup yang bernyawa, termasuk manusia sebaik apapun juga akan merasakan mati. Tidak semua manusia juga diberikan kesempatan hidup dalam waktu lama. Tidak sedikit yang waktu hidupnya sangat singkat. Alangkah baiknya, berapapun lama usia hidup yang kita miliki, bisa kita jalani kehidupan ini sebaik-baiknya. Agar akhir hidup kita dituntaskan dalam kebahagiaan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baby Blues Syndrome: Jatuh Cinta yang Bisa Berujung Derita, Bagaimana Mencegahnya?

  "Jatuh Cinta Tak Selalu Datang bersama Bahagia" , kalimat yang mengungkapkan betapa indah dan bahagianya ketika kesempatan menjadi seorang ibu tiba. Saat sembilan bulan lamanya membawa calon manusia di tubuh yang mulanya lincah, lalu harus merasa berbagai perubahan diri yang tak mudah. Kiranya akan serasa ringan dan sangat bahagia begitu bayi terlahir ke dunia. Namun kenyataannya banyak hal yang dirasakan begitu menantang dan sangat baru saat menjadi ibu. Melihat paras lugu dari kehadiran bayi yang selama ini amat ditunggu, menyentuh jemari mungil dan tubuh yang begitu kecil, rasa terharu dan jatuh cinta pandangan pertama dengan cepat lalu hadir. Sayangnya memang benar cinta butuh pengorbanan, begitupun jatuh cinta yang satu ini. Tak selalu bahagia, tentu saja sebagai seorang ibu kemudian dipaksa melalui berbagai hal seperti rasa kesal, kecewa bahkan luka yang dibawa.  Mengawali hari pertama saat proses berjuang usai namun begitu melelahkan. Baik persalinan normal maupun op...

Doremi English: Kursus Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak Mudah dan Menyenangkan

Ayah bunda pasti akrab dengan pepatah ini, “buku adalah jendela dunia” . Iya, karena dengan membaca buku sama halnya dengan membuka wawasan dan pengetahuan baru, bahkan dari sisi dunia yang berbeda. Kalau buku dianggap sebagai jendela dunia, maka bahasa merupakan jendela mempelajari budaya. Sepakat dengan pernyataan itu nggak ayah bunda? Bahasa menjadi alat komunikasi bagi sesama manusia. Bukan hanya menguasai bahasa sendiri, belajar bahasa asing juga sama pentingya. Tidak hanya untuk mempelajari budaya suatu bangsa, dengan kemampuan bahasa asing banyak manfaat yang bisa didapatkan. Manfaat belajar bahasa asing diantaranya mengantarkan seseorang pada pengalaman baru, meningkatkan kepercayaan diri, kemungkinan masa depan cemerlang, dan kesempatan baik lainnya. Tak heran, mempelajari bahasa asing dianggap perlu. Terutama mengajarkan bahasa Inggris pada anak. Lalu, kenapa sih ayah bunda perlu mengajarkan bahasa Inggris pada anak? Manfaat Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak Bahasa Inggri...

Jangan Biarkan, Ini Resiko Mata Kering dan Solusinya!

Kondisi mata lelah. Sumber: pexels.com Pagi ini, saya terbangun cukup kesiangan lagi. Terutama memasuki tahun 2024 ini. Saya bisa bangun tidur paling awal pukul 6. Padahal dulu bisa bangun waktu subuh. Hal itu saya rasa karena mata begitu pedih. Bukan tanpa alasan, mata saya terasa kering karena setiap hari menatap layar laptop berjam-jam. Untuk mengerjakan tugas kuliah hingga menuntaskan pekerjaan, semua saya lakukan melalui laptop. Pernah beberapa waktu lalu saya menatap layar laptop dari jam setengah delapan hingga tengah malam. Alhasil saya beranjak tidur dalam keadaan mata kering, lalu bangun dalam kondisi mata berat sekali untuk dibuka. Rasanya sungguh tak nyaman, apalagi hal tersebut saya alami berulang. Sudahlah mata pedih saat menjelang tidur, pun bangun tidur yang dituju pertama buka gawai. Mikirnya sih biar mata bisa melek. Duh, tapi jadinya mata semakin kering. Saya jadi risau juga, kalau kondisi tidak menyenangkan ini terus terjadi. Gimana ya kondisi mata saya? Nah, sebena...