hanyainsani.com

Belum Bisa, bukan Berarti Tak Mencoba


Hari ini, hari kedua aku memulai langkah diet untuk program kehamilan. Setelah menunggu dua hari, paket pesanan ramuan JSR ku sampai juga tadi sore. Bagi yang belum tau, ramuan ini berisi rempah atau herbal untuk membantu kesehatan tubuh dengan panduan sehat Rasulullah. Ramuan yang kupesan merupakan racikan rempah berupa kapulaga, kayu manis, ketumbar dan jahe kering yang digunakan untuk detox rahim. Racikan rempah-rempah ini selain dipercaya untuk membantu program kehamilan, juga berkhasiat untuk

  • Membersihkan Rahim dan sistem Reproduksi
  • Meredakan Nyeri Haid
  • Menormalkan Haid berlebihan ( Pro Long Menstruasi)
  • Mengatasi Masalah PCOS, Endometriosis, dan ganguan rahim lain nya
  • Resep ini bisa juga untuk membersihkan rahim pasca melahirkan atau keguguran

Untuk pertama kalinya mencoba minuman ini dan rasanya sangat aneh. Bukan hanya menyeduh racikan detoks rahim JSR, kemarin lusa aku juga memulai olahraga ringan dengan berjalan kaki selama 20 menit. Karena lama tidak melakukannya, rasa lelah di kaki masih terasa hingga hari ini. Tips berjalan kaki bagi pemula yang ingin olahraga ini aku dapatkan dari seorang teman yang berprofesi sebagai dosen sekaligus ahli gizi saat studi pascanya. Sedangkan untuk detoks rahim, jadi langkah lainnya yang aku diskusikan bersama seorang teman yang memiliki kesamaan pengalaman, namun lebih berat dan berulang kali dibandingkan aku.

Kemarin lusa kami berbincang melalui pesan di Whatsapp,

Baik, mungkin sampai tangkapan layar ini bisa diketahui bahwa temanku uga sama-sama sedang mendambakan keturunan seperti aku, sehingga berencana menentukan promil yang tepat sebelum memutuskan operasi untuk endometri atau bayi tabung, yang katakanlah belum terjangkau secara biaya bagi kami yang kalangan menengah. Selain tengah berjuang agar bisa hamil, ada kesamaan lainnya kami pernah mengalami keguguran. Dari hasil diskusi dengan temanku itu, ia bilang pengaruh hormonal bisa menimbulkan auto imun yang menyebabkan masa kehamilan agak terhambat. Sehingga berpengaruh pada metabolisme tubuh juga , auto imun ini yang juga menyebabkan tubuh perempuan setelah mengalami keguguran, mudah sekali bertambah berat badan.

Tak ayal kami seringkali menerima basa-basi yang mengatakan badannya tak sama seperti dulu, kenapa bisa gendut, kenapa kok nggak hamil lagi, dan pertanyaan kenapa lainnya ditambah nasihat yang seolah mereka paling tahu sedunia. "Coba diet lagi, makannya dikurangi. Jangan males-malesan. Makan minum jajan secukupnya. Jangan berlebihan" atau begini "Udah isi belum?, udah untung belum (hamil)?" Ditambah lagi, "jangan ditunda-tunda lho nanti susah hamilnya". Sedangkan kami hanya bisa diam dan tersenyum kecut sambil menunduk.

Siapa sih yang pengen badannya begini, setelah mengalami keguguran? Siapa sih yang nggak berusaha untuk bisa hamil lagi tapi memang rezekinya belum bisa? Mereka bertanya atau basa-basi seolah jijik dengan tubuh besar seperti ini, seolah dengan tubuh yang melebar mereka beranggapan kami makin subur, makin nggak ngatur pola makan, semakin tidak merawat tubuh. Mereka berbicara seolah ahli yang tau segalanya.

Dibalik tubuh yang semakin bertambah beratnya, bukan berarti kami semakin tidak peduli dengan kesehatan. Mereka tidak tau, jika berat badan yang kian bertambah tanpa alasan jelas (padahal pola makan sama seperti biasa), bisa jadi karena gangguan hormonal atau penyakit. Dengan mudah berkata jangan tunda kehamilan, segera punya momongan, seolah perempuan dinikahi dengan tujuan diternak.

Siang ini aku merasa begitu membenci diriku, untuk kali pertama aku menghabiskan waktu begitu lama membersihkan diri di kamar mandi hingga sejam. Kubersihkan berkali-kali tubuhku yang tak lagi sama seperti aku belum menikah dulu, seakan-akan tubuhku sekarang begitu kotor dan buruk. Hingga telapak tanganku berkerut, hingga warna kulitku yang sawo matang memucat. Aku benci tanpa alasan pada diriku sendiri.

Setiap orang bisa dengan mudahnya menghancurkan orang lain dengan mulutnya. Tak peduli mereka mencoba ramah dengan basa basi yang begitu basi, sehingga membawa racun di hati orang lain.

Aku berharap setiap orang yang mendapatkan ucapan buruk, terutama perempuan yang tengah berjuang untuk bisa hamil tetap kuat. Meskipun banyak orang yang berkata seenaknya, meski mereka tidak peduli bagaimana mental kita, meski banyak pula yang terus mem-posting perkembangan kehamilan atau foto bayi/anaknya. Tetaplah optimis, dan berusaha mencitai diri sendiri seperti sedia kala. Baik akupun begitu sedang mencoba. Ada banyak pula orang lain di luar sana yang sama-sama sedang berjuang. Yakinlah Allah pasti memberikan yang terbaik dan datang di waktu yang tepat.

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung. Tambahkan komentar untuk mendukung blog ini yaa.