Langsung ke konten utama

Njalari Kuwatir Bag. Ke-5

 Sebelumnya pagelaran wayang kulit Anoman Duta berlangsung hampir tiga jam. Saat nayaga dan para sinden bergegas merapikan peralatan pentas, aku memperhatikan sekitar. Tanpa sengaja aku melihat para sinden keluar dari arena. Dari sisi belakang, aku baru tersadar bahwa sinden termuda itulah yang menepuk bahuku. Aku bertanya pada Sumi, dia mengatakan bahwa perempuan cantik itu putri bungsu dari Eyang. Namanya Raden Putri Rahayu. 

-------------------------------------------------------------------------

Halaman rumah Eyang sebagai tempat pagelaran wayang kulit kini telah sepi. Warga yang menyaksikan pertunjukan kembali ke rumahnya masing-masing, begitu juga para prajurit kompeni yang berjaga telah kembali ke markasnya di benteng pendem. Karena sudah cukup sepi, maka aku dan Sumi juga lantas bergegas kembali pulang. 

Langit dini hari terlihat cukup terang. Bulan merona menjadi satu-satunya sinar yang menerangi desa. Dalam perjalanan kami yang menempuh waktu sekitar 20 menit, kami melihat sesosok ksatria berkalung sorban putih menunggangi kuda putih yang besar dan anggun. Larinya cukup kencang dan menuju ke arah yang berkebalikan dengan tujuan kami. 

"Wah kau lihat tadi ksatria yang menunggang kuda putih, Ran. Sepertinya dia bukan warga sini ya dan kelihatan bukan orang biasa. Kayaknya ksatria tadi seorang priyayi atau bangsawan deh Ran" begitu kata Sumi.

"Ah yang benar Sum. Kenapa kamu bisa yakin bahwa ksatria tadi bukan orang sini?" Tanyaku.

"Ya kalau warga sini pasti jarang yang punya kuda secantik tadi Ran. Peliharaan seperti itu kan nggak sembarang orang punya. Pertanyaanmu itu lho, kayak nggak tau aja. Apalagi ini kan sudah dini hari, nah seharusnya penduduk sudah pada kembali ke rumahnya masing-masing dan arahnya sama seperti kita. Sedangkan dia berlawanan arahnya dari perjalanan yang kita lalui" Jelasnya. 

'' Oh begitu yaa. Benar juga ya Sum" balasku. 

Tak terasa perjalanan kami hampir sampai rumah. Dari kejauhan seorang wanita berusia paruh baya tergopoh-gopoh antata berjalan setengah berlari menuju ke arah kami. Sambil memegang jariknya agar tidak mengganggunya saat berlari. 

"Oalah Sum... Sum kowe ki ngendi wae lho Sum. Dari tadi bapak dan simbok itu nyari kamu kok nggak pulang-pulang" Tak lain wanita itu ialah simboknya Sumi.

"Ono opo to mbok kok goleki aku?" Tanya Sumi.

"Ini lho pulang dari pertunjukan wayang depan rumah kok ada karung goni, eh pas dibuka ternyata isinya bahan makanan dan juga emas. Alhamdulillah ini rezeki dari Gusti Pangeran. Kamu bantu simbok ya buat nyimpen di tempat yang aman di rumah. Bersyukur bisa buat dipakai kebutuhan keluarga kita selama nanti paceklik" kata Simbok.

"Alhamdulillah. Lha dari siapa to mbok?" Tanya Sumi.

"Ya simbok juga nggak tau" jawab Simboknya

"Oalah ya wis, sik ya Ran. Aku tak balik dulu" kata Sumi

Aku melihat Sumi menjauh bersama Simboknya. Tepat di sisi kanan Sumi menuju rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu (gedhek).

---Dari Benteng Pendem Van Den Bosch---

"Lapor Mayor, kami telah kembali dari tugas dan melakukan pengawasan sampai tuntas" para prajurit menghadap Mayor.

"Bodoh kalian, apa yang kalian lakukan di sana?. Tak becus memang kerja kalian, kalian ditugaskan di sana bukan hanya untuk mencari hiburan dan melihat kecantikan para sinden" murka Mayor.

Para prajurit kebingungan tanpa tahu apa sebab kemarahan Mayor.

"Kalian masih tak tahu apa kesalahan kalian???'' Tegas Mayor

"Ampun mayor. Kami mohon ampun. Kami sungguh tidak tahu. Semua berjalan aman. Tidak ada yang mencurigakan" jelas prajurit

"Kita kemalingan lagi. Persediaan bahan makanan dan harta benda dicuri. Sudah berapa kali hal ini terjadi saat ada perayaan besar. Hari ini kalian tidak boleh beristirahat. Cari pelakunya sampai ketemu" perintah Mayor

"B.. Ba.. baik kami laksanakan Mayor" prajurit bergegas pergi meninggalkan benteng dan menuju desa Pelem

Bersambung...




Komentar

  1. Waduh!
    Galak si mayor
    Bahan makanan sama emas itu hasil curian kah??
    hati" loh Sum

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung. Tambahkan komentar untuk mendukung blog ini yaa.

Postingan populer dari blog ini

Baby Blues Syndrome: Jatuh Cinta yang Bisa Berujung Derita, Bagaimana Mencegahnya?

  "Jatuh Cinta Tak Selalu Datang bersama Bahagia" , kalimat yang mengungkapkan betapa indah dan bahagianya ketika kesempatan menjadi seorang ibu tiba. Saat sembilan bulan lamanya membawa calon manusia di tubuh yang mulanya lincah, lalu harus merasa berbagai perubahan diri yang tak mudah. Kiranya akan serasa ringan dan sangat bahagia begitu bayi terlahir ke dunia. Namun kenyataannya banyak hal yang dirasakan begitu menantang dan sangat baru saat menjadi ibu. Melihat paras lugu dari kehadiran bayi yang selama ini amat ditunggu, menyentuh jemari mungil dan tubuh yang begitu kecil, rasa terharu dan jatuh cinta pandangan pertama dengan cepat lalu hadir. Sayangnya memang benar cinta butuh pengorbanan, begitupun jatuh cinta yang satu ini. Tak selalu bahagia, tentu saja sebagai seorang ibu kemudian dipaksa melalui berbagai hal seperti rasa kesal, kecewa bahkan luka yang dibawa.  Mengawali hari pertama saat proses berjuang usai namun begitu melelahkan. Baik persalinan normal maupun op...

Doremi English: Kursus Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak Mudah dan Menyenangkan

Ayah bunda pasti akrab dengan pepatah ini, “buku adalah jendela dunia” . Iya, karena dengan membaca buku sama halnya dengan membuka wawasan dan pengetahuan baru, bahkan dari sisi dunia yang berbeda. Kalau buku dianggap sebagai jendela dunia, maka bahasa merupakan jendela mempelajari budaya. Sepakat dengan pernyataan itu nggak ayah bunda? Bahasa menjadi alat komunikasi bagi sesama manusia. Bukan hanya menguasai bahasa sendiri, belajar bahasa asing juga sama pentingya. Tidak hanya untuk mempelajari budaya suatu bangsa, dengan kemampuan bahasa asing banyak manfaat yang bisa didapatkan. Manfaat belajar bahasa asing diantaranya mengantarkan seseorang pada pengalaman baru, meningkatkan kepercayaan diri, kemungkinan masa depan cemerlang, dan kesempatan baik lainnya. Tak heran, mempelajari bahasa asing dianggap perlu. Terutama mengajarkan bahasa Inggris pada anak. Lalu, kenapa sih ayah bunda perlu mengajarkan bahasa Inggris pada anak? Manfaat Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak Bahasa Inggri...

Jangan Biarkan, Ini Resiko Mata Kering dan Solusinya!

Kondisi mata lelah. Sumber: pexels.com Pagi ini, saya terbangun cukup kesiangan lagi. Terutama memasuki tahun 2024 ini. Saya bisa bangun tidur paling awal pukul 6. Padahal dulu bisa bangun waktu subuh. Hal itu saya rasa karena mata begitu pedih. Bukan tanpa alasan, mata saya terasa kering karena setiap hari menatap layar laptop berjam-jam. Untuk mengerjakan tugas kuliah hingga menuntaskan pekerjaan, semua saya lakukan melalui laptop. Pernah beberapa waktu lalu saya menatap layar laptop dari jam setengah delapan hingga tengah malam. Alhasil saya beranjak tidur dalam keadaan mata kering, lalu bangun dalam kondisi mata berat sekali untuk dibuka. Rasanya sungguh tak nyaman, apalagi hal tersebut saya alami berulang. Sudahlah mata pedih saat menjelang tidur, pun bangun tidur yang dituju pertama buka gawai. Mikirnya sih biar mata bisa melek. Duh, tapi jadinya mata semakin kering. Saya jadi risau juga, kalau kondisi tidak menyenangkan ini terus terjadi. Gimana ya kondisi mata saya? Nah, sebena...