hanyainsani.com

Njalari Kuwatir Bag. Ke-6

Sebelumnya, Sumi dan Ranti perjalanan pulang setelah pertunjukan. Di rumah warga pribumi, salah satunya rumah Sumi ditemukan karung goni berisi bahan makanan dan emas. Suka cita penduduk menyimpan harta yang mereka dapatkan untuk persiapan di masa paceklik. Di sisi lain dari benteng pendem, di mana markas kompeni tinggal emosi mayor memuncak, karena kemalingan besar-besaran kembali terjadi. Siapakah orang di balik kerusuhan yang terjadi hingga menggemparkan markas kompeni?


Fort Van Den Bosch (https://phinemo.com/)

--------------------------------------------------------------------------

"Klootzak! Pastikan bagaimanapun caranya tangkap tikus kecil itu. Jangan sampai terulang lagi peristiwa begini. Kamu sebarkan ke seluruh desa, kalau perlu pelosok daerah ini. Barangsiapa yang bisa memberikan informasi penting mengenai pelaku. Dia akan mendapatkan hadiah menarik dan jabatan tinggi di wilayah karesidenan Madiun" perintah Mayor kepada pesuruhnya dari kalangan pribumi. 

"Iya baik. Saya izin menjalankan perintah Meneer" jawab si Pesuruh.

Maka disebarkanlah pengumuman dari Mayor untuk semua warga desa, baik priyayi maupun pribumi semua harus mendengarnya. Banyak warga pribumi yang akhirnya memilih diam dan menutup rapat pintu-pintu rumah mereka, setelah mendengarkan pengumuman yang disampaikan. Terutama karena mereka tahu peristiwa yang menimbulkan kerusuhan ini berkaitan dengan karung berisi emas dan bahan makanan yang ditemukan di rumah, sehabis kembali dari pertunjukan wayang kulit semalam. 

Hari menjelang siang, beberapa prajurit kembali untuk melapor kepada mayor.

"Lapor mayor, kami belum menemukan pelaku pencurian yang bertanggung jawab atas hilangnya banyak bahan makanan dan emas di gudang. Namun, kami mendapatkan laporan dari beberapa priyayi di desa, bahwa pada dini hari ada seorang ksatria yang mengendarai kuda putih dengan mengenakan sorban putih. Hal tersebut juga sama dengan kesaksian penjaga gudang, sesaat kesadaran mereka mulai kembali, mereka melihat ada sekelebat kuda putih yang menunggu di gerbang masuk benteng pendem ini'' lapor salah satu prajurit kepada mayor. 

"Baiklah. Kalian jangan berhenti dan terus bergerak. Temukan pencuri itu bahkan sebelum matahari tenggelam. Bila perlu bawa dia dan seluruh keluarganya hidup atau mati ke hadapanku segera!. Kita harus pastikan hukuman terberat akan menjadi akhir hidup mereka sekaligus pelajaran agar mereka tidak ada yang berani melawan kita" Perintah mayor.

"Siap, kami laksanakan mayor" jawab prajurit serentak. 

Kini bukan hanya pesuruh pribumi yang menyebarkan informasi ke seluruh daerah. Bahkan prajurit juga ikut terus bergerak dan menyampaikan informasi terkait ciri-ciri pencuri yang dimaksudkan. 

Tak lama setelah mayor menghabiskan hidangan makan siangnya. Seorang penjaga gerbang benteng datang menghadap mayor.

"Lapor mayor. Kita kedatangan seorang pemuda yang menyampaikan mengetahui informasi terkait pencuri yang saat ini kita cari" kata penjaga.

"Bawa dia kesini segera!" Jawab mayor.

Seorang pemuda menghadap mayor, ia menyampaikan informasi yang sangat ditunggunya. Mayor mendengarkan si pemuda dengan seksama tanpa jeda. Segera setelah informasi penting mengenai pelaku pencurian disampaikan. Mayor memberikan perintah ketiga untuk mengerahkan seluruh prajurit, sekaligus mempersiapkan senjata yang dibutuhkan demi menjemput pelaku di kediamannya. 

---Di Desa Pelem---

Rumah-rumah penduduk yang semula ditutup rapat dan mengurung diri mereka untuk melindungi keluarga mulai dibuka. Dari beberapa sudut desa bunyi kentongan bambu bertalu cepat dan keras. 

Tong... tong... tong... tong... tong" bunyi kentongan bertalu 5 kali secara beraturan dan berhenti sejenak. Dilanjutkan lagi 5 bunyi ketukan dipukul cepat. 

Tanda bahaya dan peristiwa penting telah terjadi. Para warga desa harus berkumpul segera di jalan-jalan dan depan rumahnya dalam kondisi kebingungan sekaligus ketakutan. Sebenarnya apa yang terjadi? 

Salah satu penduduk yang bertanggung jawab menjaga keamanan di desa mulai bersuara, "Woro-woro untuk semua warga. Pencuri yang menimbulkan kerusuhan bagi wong Londo telah ditangkap. Dia dan seluruh pengikutnya yang dinamakan Wirotani akan dihukum mati. Sebelum dihukum, mereka akan melewati jalan kampung ini menuju benteng Pendem tempat hukuman mati dilaksanakan".

Siapa pelaku pencurian yang menimbulkan kerusuhan dan membuat murka orang kompeni? 

Bersambung...

2 komentar

Terimakasih telah berkunjung. Tambahkan komentar untuk mendukung blog ini yaa.
  1. Eh??
    Jangan sampe dihukum mati ya!
    Awas aja kalian kalau gak nolongin dia
    wkwkwkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk mulai greget ya kak. Semoga cerbungnya lolos semua kriteria nih

      Hapus